ANALISA SEMIOTIOKA PESAN MORAL KEKERASAN SEKSUAL PADA FILM PENDEK ‘ASA’

Film telah menjadi media dalam komunikasi massa yang menayangkan realitas kehidupan
manusia. Dengan menanamkan pesan moral tertentu pada alur cerita telah mendorong kesadaran
publik akan permasalahan sosial yang memerlukan penyelesaian. ‘ASA’ sebuah film pendek karya
sutradara Loeloe Hendra pada tahun 2020, yang dirilis melalui YouTube, telah berhasil
menyampaikan pesan moral berdasarkan kisah nyata tentang korban kekerasan seksual. Film ini
menceritakan seorang gadis yang merupakan korban ketidaktanggungjawaban sang mantan pacar
yang menghamili serta mendistribusikan secara illegal video privasi yang berisikan konten seksual ke
khalayak. Sutradara menggambarkan bagaimana korban dari kekerasan seksual di Indonesia yang
disalahkan dan dikucilkan walaupun pelaku yang melakukan kejahatan. Tetapi film ini juga
menunjukan betapa beraninya dan suportif keluarga dari korban untuk memperoleh keadilan. Oleh
karena itu, menyampaikan pesan moral melalui film akan membantu menyadarkan publik bahwa ada
hukum yang melindungi korban kekerasan seksual di Indonesia dan jangan takut untuk berbicara.
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa pesan moral dari film ‘ASA’ dengan
pendekatan semiotika Charles Sanders Pierce. Penelitian ini menggunakan pendekatan post�
positivistik dengan dan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan observasi melakukan
pembagian menjadi tanda, objek dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Film ‘ASA’
terdapat qualisign, sinsign dan legisign; 2) Objek pada film ini semuanya berupa indeks; dan 3)
Interpretasi terdiri dari rhemes dan arguments yang menunjukan bahwa korban pelecehan seksual
tidak seharusnya dikucilkan di masyarakat melainkan didukung untuk memperoleh keadilan yang
tepat.

Kata Kunci: Pesan Moral, Semiotika, Kekerasan Seksual, Film