UNSUR-UNSUR IKLAN “SHOPEE VERSI BLACKPINK” DI MEDIA TELEVISI DITINJAU DARI PERSPEKTIF SEMIOTIKA ROLAND BARTHES

ABSTRAKSI
Menggunakan Brand Ambassador dalam sebuah iklan merupakan strategi umum yang dilakukan pengiklan dalam membuat sebuah iklan. Pada akhir tahun 2018, Shopee meluncurkan iklan televisi versi Blackpink. Tidak ada alur cerita khusus dalam iklan tersebut, hanya sebuah dance performance yang dikemas dalam bentuk mirip seperti video clip dengan musik jinggel yang diadaptasi dari lagu asli milik girlband itu berjudul “Ddu-du Ddu-du”, iklan tersebut menarik untuk dianalisis menggunakan teori semiotika karena terdapat banyak tanda dalam unsur-unsur iklan, serta kontroversi di Indonesia terhadap iklan tersebut menjadikan iklan tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk diteliti.
Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes dengan berfokus kepada pencarian makna denotasi, konotasi, dan mitos pada beberapa scene yang dipilih untuk diteliti. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dimana peneliti berupaya menjabarkan secara deskriptif objek penelitian yang diamati yaitu unsur-unsur iklan Shopee versi Blackpink. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui teknik dokumentasi berbentuk tulisan, gambar, dan dalam bentuk karya seni.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur-unsur yang terkandung dalam setiap potongan scene iklan Shopee versi Blackpink memiliki makna denotasi, konotasi, dan mitos tersendiri, ada yang bermakna positif dan ada pula yang negatif. Temuan mitos dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan karakteristiknya dengan cara deteksi mitos menurut teori Roland Barthes. Beberapa karakteristik mitos yang terdapat dalam potongan scene iklan adalah “Tautologi”, “Identifikasi”, “Kualitas Direduksi ke Kuantitas”, dan “Privatisasi Sejarah”.
Kata Kunci : Televisi, Semiotika, Iklan

ABSTRACT
Using a Brand Ambassador in an advertisement is a common strategy undertaken by advertisers in creating an ad. At the end of 2018, Shopee launched a television commercial version of Blackpink. There is no specific story line in the ad, just a dance performance that is packaged in a form similar to a video clip with jingle music adapted from the girlband's original song titled "Ddu-du Ddu-du", The ad is interesting to be analyzed using the theory of semiotics because there are many signs in the ad elements, and the controversy in Indonesia about the ad makes the ad has a special attraction to be researched.
This study uses the theory of Roland Barthes's semiotics by focusing on the search for denotation, connotation, and myth meanings in some of the scenes that chosen to be analyzed. In this research, researchers used a descriptive qualitative research method, in which the researcher attempted to describe descriptively the research object that observed, which is the advertising elements of Shopee ad Blackpink version. The research data collection was carried out through documentation techniques in the form of writing, drawing, and artwork.
The results of this study indicate that the advertising elements contained in each scene of Shopee's advertisement Blackpink version have their own meanings of denotation, connotation, and myth, some are positive and some are negative. The myths that found in this research are categorized based on their characteristics according to Roland Barthes’s detecting myths theory. Some of the myth characteristics contained in several scenes of the ad are "Tautology", "Identification", "Quality Reduced to Quantity", and "Privatization of History".
Key words: Television, Semiotics, Advertising